cover
Contact Name
Sunny Wangko
Contact Email
sunnypatriciawangko@gmail.com
Phone
+628124455733
Journal Mail Official
sunnypatriciawangko@gmail.com
Editorial Address
medscopej@gmail.com
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Medical Scope Journal (MSJ)
ISSN : -     EISSN : 27153312     DOI : https://doi.org/10.35790/msj
Core Subject : Health, Science,
Medical Scope Journal (MSJ) diterbitkan oleh Perhimpunan Ahli Anatomi Indonesia (PAAI) Komisariat Manado bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi dua kali setahun pada bulan Juni dan Desember. Tulisan yang dimuat dapat berupa artikel telaah (review article), hasil penelitian, dan laporan kasus dalam bidang ilmu kedokteran baik dalam bahasa Indonesia maupun dalam bahasa Inggris.
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol. 4 No. 2 (2023): Medical Scope Journal" : 12 Documents clear
Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien terhadap Pelayanan di Rumah Sakit Bhayangkara TK III Manado Sri M. Sandag; Aaltje E. Manampiring; Gustaaf A. E. Ratag
Medical Scope Journal Vol. 4 No. 2 (2023): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.v4i2.44803

Abstract

Abstract: Level of patient satisfaction in hospitals must be evaluated periodically, accurately, and continuously since it describes the quality of services provided by the hospital. Patient satisfaction can be achieved if the patient receives services according to what is needed and expected. This study aimed to analyze factors related to patient satisfaction with services at Rumah Sakit (RS) Bhayangkara TK III Manado. This was a quantitative study with a cross sectional design conducted at RS Bhayangkara TK III Manado. The population in this study were 3,055 patients with total samples of 231 patients taken by using simple random sampling. Data were obtained by using questionnaires, and were analyzed univariately, bivariately with the chi-square test, and multivariately with the logistic regression test. Statistical calculation used SPSS program. The results of the chi square test were, as follows: reliability p=0.000; OR=77.407; responsiveness p=0.000; OR=234.3; assurance p=0.000; OR=120.375; empathy p=0.000; OR=194,33; and tangibles p=0.000; OR=238,889. The multivariate analysis using the logistic regression test showed that the highest Exp (B) value of 128.412 was on the empathy aspect. In conclusion, reliability, responsiveness, assurance, empathy, and tangibles are related to patient satisfaction with the services at RS Bhayangkara TK III Manado. The most related factor to patient satisfaction is empathy. Keywords: patient satisfaction; service quality; hospital   Abstrak: Pengukuran tingkat kepuasan pasien di rumah sakit wajib dilakukan seara berkala, akurat dan berkesinambungan oleh karena tingkat kepuasan menggambarkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit. Kepuasan pasien dapat tercapai apabila pasien menerima pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkan dan diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien terhadap pelayanan di RS Bhayangkara TK III Manado. Jenis penelitian ialah kuantitatif dengan desain potong lintang. Populasi dalam penelitian ini yaitu 3.055 dengan jumlah sampel 231 pasien yang diambil secara simple random sampling. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner, kemudian dianalisis secara univariat, bivariat dengan menggunakan uji chi- square, dan multivariat menggunakan uji regresi logistik. Perhitungan statistik menggunakan program SPSS. Hasil uji chi-square mendapatkan untuk aspek reliability p=0,000; OR=77,407; responsiveness p=0,000; OR=234,3; assurance p=0,000; OR=120,375; empathy p=0,000; OR=194,33; dan tangibles p=0,000; OR=238,889. Hasil uji regresi logistik mendapatkan nilai Exp (B) tertinggi yaitu 128,412 pada aspek empathy. Simpulan penellitian ini ialah tangibles, responsiveness, reliability, assurance dan empathy berhubungan dengan kepuasan pasien terhadap pelayanan di RS Bhayangkara TK III Manado. Faktor yang paling berhubungan dengan kepuasan pasien yaitu empathy. Kata kunci: kepuasan pasien; mutu pelayanan; rumah sakit
Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Karyawan terhadap Kualitas Manajemen di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Nadya L. Runtuwene; Erwin G. Kristanto; Gustaaf A.E. Ratag
Medical Scope Journal Vol. 4 No. 2 (2023): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.v4i2.44804

Abstract

Abstract: Hospital as a service institution must consider the job satisfaction of its employees, so that the excellent service can be achieved which will improve the quality of hospital services. This study aimed to find out the factors related to employee satisfaction with the quality of management at Hospital Prof. Dr. R. D. Kandou Manado and analyze the relationship of these factors. This was a descriptive and analytical study with a cross sectional design through a survey with a quantitative approach. Samples were 350 employees at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital that met the inclusion and exclusion criteria. Independent variables were hospital policy, salary, work situation, career advancement or promotion, and job responsibilities meanwhile dependent variable was satisfaction. A questionnaire was used as the assessment instrument. The univariate analysis showed that most respondents were satisfied with hospital policies (83%), salary (87%), work situation (93%), career advancement (81%), hospital responsibilities (91%), and employee satisfaction (90%). The bivariate analysis showed that there was a relationship between employee satisfaction with hospital policy factors, salary, work situation, career advancement and responsibility (p=0.000). Meanwhile, the multivariate analysis showed that the most related factor to employee satisfaction with the management of hospital was work situation with a value of 39.652 (p=0.004). In conclusion, factors that influence job satisfaction include hospital policies, salary, work situation, responsibility, career advancement or promotion. The most related factor is work situation. Keywords: employee satisfaction; management quality   Abstrak: Rumah Sakit (RS) sebagai institusi pelayanan harus mempertimbangkan kepuasan karyawan agar pelayanan prima dapat tercapai yang akan meningkatkan mutu pelayanan RS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan karyawan terhadap kualitas manajemen di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou, Manado dan menganalisis hubungan faktor-faktor tersebut. Jenis penelitian ialah deskriptif analitik dengan desain potong lintang melalui survei dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian ialah 350 karyawan di RSUP Prof Dr. R. D. Kandou Manado yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Variabel bebas ialah kebijakan rumah sakit, gaji, situasi pekerjaan, peningkatan karir, dan tanggung jawab pekerjaan, sedangkan variabel terikat ialah kepuasan. Instrumen penilaian dengan menggunakan kusioner. Hasil analisis univariat mendapatkan bahwa sebagian besar responden merasa puas dengan kebijakan rumah sakit (83%), gaji (87%), situasi pekerjaan (93%), peningkatan karir (81%), tanggung jawab rumah sakit (91%), dan kepuasan karyawan (90%). Hasil analisis bivariat mendapatkan bahwa terdapat hubungan antara kepuasan karyawan dengan faktor kebijakan rumah sakit, gaji, situasi pekerjaan, peningkatan karir dan tanggung jawab (p=0,000). Hasil analisis multivariat mendapatkan faktor yang paling berhubungan dengan kepuasan karyawan terhadap manajemen RS ialah situasi pekerjaan dengan nilai 39,652 (p=0,004). Simpulan penelitian ini ialah faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan karyawan ialah kebijakan rumah sakit, gaji, situasi pekerjaan, peningkatan karir dan tanggung jawab. Faktor yang paling berhubungan ialah situasi pekerjaan. Kata kunci: kepuasan karyawan; kualitas manajemen
Peran Motivasi Belajar terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Kevin Chandra; Firginia P. Manoppo; Yanti M. Mewo
Medical Scope Journal Vol. 4 No. 2 (2023): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.v4i2.44856

Abstract

Abstract: In good learning achievement, good learning motivation is needed to encourage students to study. Therefore, learning motivation and learning achievement are interrelated and inseparable. One of the benchmarks in academic achievement is Grade Point Average (GPA). Results of the previous study showed that the Cumulative GPA (CGPA) in developing countries still has the potential to be further improved. This study aimed to find out the role of learning motivation on the CGPA of medical faculty students. This was a literature review study using three databases, namely Pubmed, ClinicalKey, and Google Scholar. The keywords used in the search for articles were "Motivation AND Grade Point Average AND Medical Faculty" & “Motivasi AND Indeks Prestasi AND Fakultas Kedokteran”. The results obtained 12 literatures with various research methods. Nine literatures showed that learning motivation was related to learning performance and academic achievement, while the other three literatures showed that learning motivation had no significant relationship to the learning achievement of students from Faculty of Medicine. In conclusion, learning motivation is one of the factors that can be related to as well as play a role in student CGPA achievements. Keywords: learning motivation; cumulative grade point average; Faculty of Medicine   Abstrak: Dalam meraih prestasi belajar yang baik, diperlukan motivasi belajar yang baik pula untuk mendorong mahasiswa dalam belajar. Oleh karena itu, motivasi belajar dan prestasi belajar merupakan hal yang saling berkaitan dan tidak terpisahkan. Salah satu yang menjadi tolak ukur dalam prestasi akademik, yaitu Indeks Prestasi (IP). Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa nilai IP kumulatif (IPK) mahasiswa Fakultas Kedokteran di Asia Tenggara, terutama di negara berkembang masih mempunyai potensi untuk lebih ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran motivasi belajar terhadap IPK mahasiswa Fakultas Kedokteran. Jenis penelitian ialah suau literature review dengan pencarian pada tiga database, yaitu Pubmed, ClinicalKey, dan Google Scholar. Kata kunci dalam pencarian artikel, yaitu “Motivation AND Grade Point Average AND Medical Faculty” & “Motivasi AND Indeks Prestasi AND Fakultas Kedokteran”. Hasil penelitian mendapatkan 12 literatur dengan beragam metode penelitian. Sembilan literatur menunjukkan bahwa motivasi belajar berkaitan dengan performa belajar serta prestasi akademik, sementara tiga literatur lainnya menunjukkan bahwa motivasi belajar tidak mempunyai hubungan bermakna dengan prestasi belajar mahasiswa fakultas kedokteran. Simpulan penelitian ini ialah motivasi belajar merupakan salah satu dari banyak faktor yang dapat berkaitan dan berperan terhadap capaian IPK mahasiswa. Kata kunci: motivasi belajar; indeks prestasi kumulatif; Fakultas Kedokteran
Akurasi Skor Alvarado pada Kasus Apendisitis Gabriella H. Z. P. Siregar; Angelica M. J. Wagiu; Harsali F. Lampus
Medical Scope Journal Vol. 4 No. 2 (2023): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.v4i2.44867

Abstract

Abstract: The Alvarado score is the first scoring system developed and the most popular used to diagnose appendicitis, with claims to have advantages, namely high diagnostic accuracy, simple and effective. However, in several studies Alvarado's scores were found to be inaccurate and biased toward certain races, genders, and ages. Therefore, many new scoring systems have emerged to determine a more accurate diagnosis of appendicitis. This study aimed to determine the accuracy of the Alvarado score in cases of appendicitis. This was a literature review study using database of the Clinicalkey, Pubmed and Google Scholar and the PICOS framework selection criteria with the keywords 'accuracy' AND ‘alvarado score’ AND 'appendicitis' AND ‘Asia’ OR ‘Indonesia. The results showed that there was no significant difference in score accuracy found between age groups, but Alvarado's score was more accurate in males than in females. In this study, the average accuracy of the Alvarado score was: sensitivity 72.92%, specificity 67.17%, PPV 92%, NPV 35.8%, and DA 64.6%. in conclusion, the mean accuracy of the Alvarado score for diagnosing appendicitis cases in the Asian region shows that this score can still be used in daily practice. Accuracy of the diagnosis will increase if this scoring system is combined with USG or other biomarkers. Keywords: Alvarado score; accuracy; appendicitis   Abstrak: Skor Alvarado merupakan sistem skor pertama yang dibentuk dan paling popular untuk mendiagnosis apendisitis, dengan klaim memiliki kelebihan yaitu akurasi diagnosis tinggi, sederhana dan efektif. Namun, dalam beberapa penelitian skor Alvarado dinilai kurang akurat dan bias terhadap ras, jenis kelamin, dan usia tertentu. Oleh karena itu, banyak bermunculan sistem skor baru dengan tujuan untuk menentukan diagnosis apendisitis yang lebih akurat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akurasi skor Alvarado pada kasus apendisitis. Jenis penelitian ialah suatu literature review menggunakan literatur pada Clinicalkey, Pubmed dan Google Cendekia dengan kriteria seleksi PICOS framework dan kata kunci 'accuracy' AND ‘alvarado score’ AND 'appendicitis' AND ‘Asia’ OR ‘Indonesia’ Hasil penelitian memperlihatkan tidak terdapat perbedaan akurasi skor yang bermakna dalam kelompok usia, akan tetapi skor Alvarado lebih akurat pada laki-laki dibandingkan perempuan. Pada studi ini didapatkan rerata akurasi dari skor Alvarado ialah: sensitivitas 72,92%; spesifisitas 67,17%; PPV 92%; NPV 35,8%; dan DA 64,6%. Simpulan penelitian ini ialah nilai rerata akurasi skor Alvarado untuk mendiagnosis kasus apendisitis di kawasan Asia menunjukkan bahwa skor ini masih dapat digunakan dalam praktik sehari-hari. Bila sistem skor ini dikombinasikan dengan pemeriksaan USG ataupun biomarker lainnya maka akurasi diagnosis akan meningkat. Kata kunci: skor Alvarado; akurasi; apendisitis
Patomekanisme dan Insidensi Cedera Saraf Fasialis Perifer akibat Fraktur Dasar Kepala Tengah Grace E. Putri; Eko Prasetyo; Angelica M. J. Wagiu
Medical Scope Journal Vol. 4 No. 2 (2023): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.v4i2.44949

Abstract

Abstract: Skull base fracture (SBF) was defined as a fracture implicating the base of the skull, and was divided into three types, namely: anterior, media, and posterior cranial base fractures. SBF could cause serious complications, and occurs mostly in the middle and anterior sections. This study aimed to determine the pathomechanism and incidence of facial nerve injury in patients with fractures of the middle skull base. This was a literature review study. The results obtained 14 journals that fulfilled the criteria. The incidence of mid-section SBF causing facial nerve injuries was 3.25% to 8%. Age was related to the mechanism of SBF. In adults and elderly, most SBF were caused by accidents. Facial nerve paralysis due to transverse fracture was more serious and often required surgical treatment. The most frequent onset of facial nerve paralysis was immediate paralysis. Longitudinal fracture had better recovery compared to transverse or mixed fractures. In conclusion, the incidence of mid-section SBF causing facial nerve injuries was 3.25% to 8%. SBF involving facial nerve injury was more prevalent in longitudinal fractures with labyrinth bone involvement in the inner ear; however, it has better recovery than transverse or mixed fractures. Keywords: skull base fracture; temporal bone fracture; facial nerve paralysis   Abstrak: Patah tulang dasar kepala (PTDK) didefinisikan sebagai fraktur yang melibatkan dasar tengkorak. Terdapat tiga jenis PTDK, yaitu: fraktur basis kranii anterior, media, dan posterior. PTDK dapat menyebabkan komplikasi serius dan paling banyak terjadi pada fraktur bagian tengah dan anterior. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui patomekanisme dan insiden cedera saraf fasialis (saraf kranial ketujuh) perifer pada penderita PTDK bagian tengah. Jenis penelitian ialah suatu literatur review. Hasil penelitian mendapatkan 14 jurnal yang sesuai dengan topik. Insiden PTDK bagian tengah yang menyebabkan cedera saraf fasialis sebesar 3,25%-8%. Usia berkaitan dengan mekanisme utama penyebab terjadinya PTDK, yaitu pada kalangan dewasa dan lansia sebagian besar disebabkan oleh kecelakaan. Kelumpuhan saraf fasialis pada fraktur transversal lebih serius dan sering membutuhkan perawatan bedah. Onset kelumpuhan saraf fasialis yang paling sering ialah kelumpuhan segera. Fraktur longitudinal memiliki pemulihan yang lebih baik dibandingkan dengan fraktur transversal atau campuran. Simpulan penelitian ini ialah insidensi PTDK bagian tengah yang menyebabkan cedera saraf fasialis sebesar 3,25%-8%. PTDK bagian tengah yang melibatkan cedera saraf fasialis paling banyak terjadi pada fraktur longitudinal dengan keterlibatan tulang labirin pada telinga bagian dalam namun dengan pemulihan yang lebih baik dibandingkan fraktur transversal atau campuran. Kata kunci: patah tulang dasar kepala; fraktur tulang temporal; kelumpuhan saraf fasialis perifer
Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Tingkat Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Christania S. V. Lampus; Adrian Umboh; Aaltje E. Manampiring
Medical Scope Journal Vol. 4 No. 2 (2023): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.v4i2.44825

Abstract

Abstract: Improvement of health services is needed to provide patient satisfaction. Good service quality arises from the perception of patients who expect the received services are in accordance with their expectations. This study aimed to determine the factors that influenced the satisfaction level of inpatients at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital, Manado. This was an observational and analytical study with a cross sectional design. The population study were all patients hospitalized at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital, Manado, during the period October 2022 to November 2022 with a total sample of 419 respondents. Data were collected using a questionnaire already tested for its validity and reliability, and then were analyzed using univariate, bivariate and multivariate analysis with the logistic regression test. The results indicated that there were significant effects of the variables, as follows: tangible (p=0.000), reliability (p=0.000), responsiveness (p=0.000), assurance (p=0.000), and empathy (p=0.000) with patient satisfaction. Based on the results of multivariate analysis, it was found that reliability was the most influential variable on patient satisfaction (Exp value(B) = 365.221, p=0.002). In conclusion, tangible, reliability, responsivenesss, assurance, and empathy have significant effects on inpatient satisfaction at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital, Manado. Keywords: patient satisfaction; service quality; tangible; reliability; responsivenesss; assurance; empathy    Abstrak: Peningkatan pelayanan kesehatan diperlukan dalam memberikan kepuasan kepada pasien. Kualitas layanan yang baik muncul dari persepsi pasien yang mengharapkan pelayanan yang diterima sesuai dengan harapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi tingkat kepuasan pasien rawat inap di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou, Manado. Jenis penelitian ialah observational analitik dengan desain potong lintang. Populasi penelitian ini ialah seluruh pasien yang dirawat inap di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado selama periode Oktober 2022 sampai dengan November 2022, dengan jumlah sampel 419 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang sudah diuji validitas dan reabilitasnya. Analisis statistik menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat dengan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh bermakna dari variabel tangible (p=0,000), reliability (p=0,000), responsivenesss (p=0,000), assurance (p=0,000) dan empathy (p=0,000) terhadap kepuasan pasien. Berdasarkan hasil analisis multivariat didapatkan bahwa keandalan merupakan variabel paling berpengaruh terhadap kepuasan pasien di Instalasi Rawat Inap RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado (nilai Exp(B) = 365.221, p=0,002). Simpulan penelitian ini ialah aspek tangible, reliability, responsivenesss, assurance, dan empathy berpengaruh terhadap kepuasan pasien di Instalasi Rawat Inap RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Kata kunci: kepuasan pasien; kualitas layanan; tangible; reliability; responsivenesss; assurance; empathy
Analisis Kualitatif Mengenai Persepsi dan Pengetahuan Masyarakat tentang Telemedicine Stacy V. Budiman; Gustaaf A. E. Ratag; Greta J. P. Wahongan
Medical Scope Journal Vol. 4 No. 2 (2023): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.v4i2.44858

Abstract

Abstract: Telemedicine can expand access to services for patients in urban to rural areas with various benefits and obstacles in its impelementation. This study aimed to analyze the community perception and knowledge about telemedicine. This was a qualitative and descriptive study using primary, secondary, and tertiary data in the form of in-depth interviews with informants and direct observation. The informants in this study consisted of five key informants and five triangulation informants. Data analysis was carried out through the stages of data reduction, data presentation, data verification or conclusion stages, and triangulation stages. The results showed that telemedicine use in the community services was carried out to minimize face-to-face meetings between patients and doctors by using technology. The results of interviews with triangulation informants showed that the community knowledge about telemedicine was still lacking, therefore, telemedicine use in the community was still limited to those who were used to technology. There were several obstacles of telemedicine use inter alia technical barriers related to unstable internet access and low digital literacy in the community, for that reason, the telemedicine services was not optimally used. In conclusion, the community perception and knowledge about telemedicine use as a consultation media is good enough. Keywords: telemedicine; health care; community perception and knowledge   Abstrak: Telemedicine dapat memperluas akses pelayanan, baik bagi pasien yang berada di wilayah perkotaan hingga pedesaan dengan berbagai manfaat dan hambatan dalam pelaksanaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi dan pengetahuan masyarakat mengenai telemedicine. Jenis penelitian ialah kualitatif-deskriptif dengan menggunakan data primer, data sekunder dan data tersier berupa wawancara mendalam terhadap informan dan obervasi langsung. Informan penelitian terdiri dari lima informan kunci dan lima informan triangulasi. Analisis data penelitian dilakukan melalui tahapan reduksi data, penyajian data, tahapan verifikasi data atau simpulan, dan tahapan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan telemedicine dalam layanan masyarakat dilakukan untuk meminimalkan pertemuan tatap muka antara pasien dan dokter dengan menggunakan teknologi. Hasil wawancara dengan informan triangluasi menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang telemedicine masih kurang, dan penggunaan telemedicine di masyarakat masih terbatas pada yang terbiasa dengan teknologi. Beberapa hambatan dalam penggunaan telemedicine, seperti hambatan teknis terkait akses internet yang belum stabil dan rendahnya literasi digital di masyarakat, sehingga masyarakat belum sepenuhnya menggunakan layanan telemedicine. Simpulan penelitian ini ialah persepsi dan pengetahuan masyarakat mengenai penggunaan telemedicine sebagai media konsultasi sudah cukup memadai. Kata kunci: telemedicine;  layanan kesehatan; persepsi dan pengetahuan masyarakat
Faktor Risiko Pekerjaan untuk Carpal Tunnel Syndrome pada Pekerja Kantoran Christy E. I. Berhimpon; Andriessanto C. Lengkong; Eko Prasetyo
Medical Scope Journal Vol. 4 No. 2 (2023): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.v4i2.44951

Abstract

Abstract: Carpal tunnel syndrome (CTS) is often reported as an occupational disease and a common problem among workers who often use their hands. The causes of CTS are considered multifactorial, involving both individual and occupational factors. Computer use is thought to be a risk factor for CTS. Using a computer keyboard is associated with wrist or hand pain, which is related with repetitive hand movements. However, the available evidence regarding the relationship between computer use or occupational risk factors and CTS is still controversial. This study aimed to determine the occupational risk factors for CTS in office workers. This was a literature review study. Data were searched from databases of Crossref and Google Scholar. The keywords were carpal tunnel syndrome, risk factor, ergonomic, occupation, computer office, workers The results obtained 10 articles reviewed according to predetermined inclusion and exclusion criteria. Work duration and work periods were referred to occupational risk factors for CTS. Awkward wrist/hand postures especially without mousepad supporting the hand or wrist, and repetitive movement were direct risk factors for CTS. In conclusion, risk factors for CTS among office workers are duration and period of working, awkward wrist/hand posture, and repetitive movement. Keywords: occupational risk factors; carpal tunnel syndrome; office workers.   Abstrak: Carpal tunnel syndrome (CTS) merupakan penyakit akibat kerja dan menjadi masalah umum di antara para pekerja yang sering menggunakan tangan. Penyebab CTS dianggap multifaktorial, yang melibatkan faktor individu dan pekerjaan. Penggunaan komputer diduga menjadi faktor risiko CTS. Penggunaan keyboard komputer dihubungkan dengan nyeri pergelangan tangan atau tangan, yang berkaitan dengan gerakan tangan berulang. Walaupun demikian, bukti yang tersedia perihal keterkaitan antara penggunaan komputer atau faktor risiko pekerjaan dan CTS masih kontroversial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko pekerjaan terjadinya CTS pada pekerja kantoran. Jenis penelitian ini ialah suatu literature review menggunakan data- base Crossref dan Google Scholar dengan kata kunci carpal tunnel syndrome, risk factor, ergonomic, occupation, computer office, workers. Hasil penelitian mendapatkan 10 artikel yang ditelaah sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan. Durasi kerja dan periode kerja disebut sebagai faktor risiko pekerjaan untuk terjadinya CTS. Postur yang janggal, khususnya dikarenakan tanpa penggunaan mousepad penyangga tangan atau pergelangan tangan serta gerakan berulang saat menggunakan mouse dan mengetik menggunakan keyboard secara langsung menjadi faktor risiko terjadinya CTS. Simpulan penelitian ini ialah durasi dan periode kerja, postur tangan/pergelangan yang janggal, dan gerakan berulang merupakan faktor risiko pekerjaan untuk terjadinya CTS. Kata kunci: faktor risiko pekerjaan; carpal tunnel syndrome; pekerja kantoran
Analisis Pengembangan Program Kesehatan Jiwa Masyarakat di Puskesmas Tombulu Citra W. Thamrin; Erling D. Kaunang; Gustaaf A. E. Ratag
Medical Scope Journal Vol. 4 No. 2 (2023): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.v4i2.44859

Abstract

Abstract: Condition of mental health problems is reflected in its impact including a high enough number of people with mental disorders associated with a high economic burden. This study aimed to analyze the community mental health program at Tombulu Health Center and its obstacles in implementing the program. This was a qualitative and descriptive study. Data were obtained through interviews with informants. The results showed that the mental health program was implemented through a home visit program with health examination, monitoring patient progress, and counseling about family involvement in the treatment. Obstacles experienced in implementing this program included the community's stigma against the patients, therefore, the community and families were less involved in the healing process. Efforts to develop the mental health program included increasing family and community involvement in the treatment process, number of health cadres, and mental health promotions. In conclusion, implementation of the mental health program at Tombulu Health Center in the treatment processs of patients is carried out through home visits, early detection program, and screening to identify mental health problems for the community and health workers. Obstacles include the absence of family support, negative stigma from the community, lack of supporting facilities and infrastructure for the patients, and the hospital location which is quite far away. Keywords: mental health; development of community mental health program   Abstrak: Kondisi masalah kesehatan jiwa tercermin dari dampak yang ditimbulkannya, antara lain angka yang cukup tinggi dari orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) diikuti beban ekonomi yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis program kesehatan jiwa masyarakat di Puskesmas Tombulu serta hambatan yang dihadapi dalam  pelaksanaan program tersebut. Jenis penelitian ialah deksriptif kualitatif. Data penelitian diperoleh melalui wawancara dengan informan. Hasil penelitian menunjukkan program kesehatan jiwa dilaksanakan melalui program kunjungan rumah (home visit), disertai kegiatan pemeriksaan kesehatan, pemantauan perkembangan pasien serta penyuluhan tentang keterlibatan keluarga dalam proses pengobatan dan penyembuhan ODGJ. Hambatan yang dialami antara lain stigma dari masyarakat terhadap ODGJ sehingga masyarakat dan keluarga kurang terlibat dalam proses penyembuhan ODGJ. Upaya pengembangan program kesehatan jiwa antara lain dengan meningkatkan keterlibatan keluarga dan masyarakat dalam proses perawatan ODGJ, menambah jumlah kader kesehatan, dan meningkatkan upaya promosi kesehatan jiwa. Simpulan penelitian ini ialah pelaksanaan program kesehatan jiwa di Puskesmas Tombulu dilakukan melalui kegiatan kunjungan rumah (home visit), program deteksi dini, serta skrining untuk mengenali masalah kesehatan jiwa baik bagi masyarakat maupun tenaga kesehatan. Hambatan meliputi tidak adanya dukungan keluarga, stigma negatif dari masyarakat, kurangnya sarana dan prasarana pendukung untuk pasien ODGJ, dan letak rumah sakit yang cukup jauh. Kata kunci: kesehatan jiwa; program pengembangan kesehatan masyarakat
Komorbid Kardiovaskular dan Gastrointestinal pada Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) Emmanuella E. N. A Somalinggi; Frans E. N. Wantania; Bradley J. Waleleng
Medical Scope Journal Vol. 4 No. 2 (2023): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.v4i2.45013

Abstract

Abstract: COVID-19 patients have various clinical characteristics. Patients who come with co-morbidities are more at risk of experiencing more severe symptoms and higher risk of death.  This study aimed to obtain cardiovascular and gastrointestinal comorbidities of coronavirus disease-2019 (COVID-19). This was a literature review study. The literature search was performed by using ScienceDirect, PubMed and Clinical key databases with “Comorbid AND Cardiovascular AND COVID-19” and “Comorbid AND Gastrointestinal AND COVID-19” for the keywords. After searching and filtering the literatures based on inclusion and exclusion criteria, finally 10 literatures were determined to be reviewed. The ten literature reviews showed that COVID-19 patients had cardiovascular comorbidities including hypertension, coronary heart disease (CHD), heart failure, and atrial fibrillation. Gastrointestinal comorbidities found include chronic gastritis, peptic ulcer, gastroesophageal reflux disease (GERD), inflammatory bowel disease (IBD), irritable bowel disease, diverticular disease, gastrointestinal tumors and polyps. In conclusion, patients with COVID-19 have varieties of comorbidities, and the most common one is hypertension and GERD. Keywords: cardiovascular comorbidity; gastrointestinal comorbidity; COVID-19   Abstrak: Pasien COVID-19 memiliki karakteristik klinis yang beragam. Pasien dengan penyakit penyerta lebih berisiko mengalami gejala yang lebih berat dan risiko kematian lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komorbid kardiovaskular dan gastrointestinal dari coronavirus disease-2019 (COVID-19). Penelitian dilakukan menggunakan metode literature review. Pencarian literatur dilakukan pada tiga database yaitu PubMed, ScienceDirect dan ClinicalKey dengan kata kunci “Comorbid AND Cardiovascular AND COVID-19” serta “Comorbid AND Gastrointestinal AND COVID-19”. Setelah melalui proses pencarian dan penyaringan literatur berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi, akhirnya ditetapkan 10 literatur untuk ditelaah. Hasilnya sebanyak sepuluh tinjauan literatur menunjukkan pasien COVID-19 memiliki komorbid kardiovaskular antara lain hipertensi, penyakit jantung koroner (PJK), gagal jantung, dan fibrilasi atrial. Komorbid gastrointestinal yang ditemukan antara lain gastritis kronik, ulkus peptikum, gastroesophageal reflux disease (GERD), inflammatory bowel disease (IBD), irritable bowel disease, diverticular disease, tumor dan polip saluran cerna. Simpulan penelitian ini ialah pasien dengan COVID-19 memiliki berbagai jenis komorbid, dan yang terutama ialah hipertensi dan GERD. Kata kunci: komorbid kardiovaskular; komorbid gastrointestinal; COVID-19

Page 1 of 2 | Total Record : 12